Prabowo Subianto: Kita Harus Waspada

Prabowo Subianto: Kita Harus Waspada
Prabowo Subianto: Kita Harus Waspada. Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto turut menanggapi atas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan agar masyarakat Indonesia harus waspada terhadap melemahnya mata uang rupiah.

“Ya dolar naik, ya kita harus waspada, saya kira situasinya,” ucap Prabowo Subianto.

Menurutnya, mata uang menjadi cermin kekuatan dari ekonomi suatu bangsa.

“Tentunya ini wewenang dan porsinya pengelola negara, pengelola ekonomi. Tapi sebetulnya mata uang itu kan, cermin dari kekuatan suatu ekonomi,” tutur Prabowo Subianto.

“Jadi ini kita harus waspada, ini semacam memberi tanda bagi kita bahwa ekonomi kita harus benar-benar diurus dengan baik,” sambung dia.

Sebelumnya diberitakan, bakal cawapres Sandiaga Uno memberi tanggapan atas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Menurut Sandiaga, pemerintah perlu melakukan pembauran kebijakan dan kebijakan moneter yang tepat agar rupiah tak terus melemah.

“Kita semua harus bersatu mengingkatkan kewaspadaan kita. Kita ingin juga memberikan dorongan kepada pemerintah untuk melakukan pembauran kebijakan (policy mix),” ucap Sandiaga.

“Satu untuk memastikan bahwa ada instrumen moneter yang bisa diluncurkan segera dan memastikan nilai rupiah tidak terus terdegadrasi,” lanjutnya.

Sandiaga juga memberi saran dicanangkannya gerakan produk nasional dan membatasi produk impor.

“Kedua juga ada gerakan-gerakan yang harus kita lakukan secara real, misalnya gerakan cinta produk nasional,” jelas Sandiaga.

Seperti yang diketahui, nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan terhadap dolar AS.
Nilai rupiah terhadap dolar AS menyentuh kisaran Rp 15.000.

Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Central David Sumual mengatakan, pelemahan rupiah kali ini tidak begitu berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

Sebab, seiring dengan melemahnya rupiah, pemerintah menjaga harga-harga terutama makanan agar tetap stabil.

“Tahun ini gaji kan naik, harga-harga juga cukup terjaga meski pemerjntah kalau di beras harga naik sedikit lakukan intervensi,” ungkap David.

Dia menjelaskan, yang benar-benar akan merasakan dampak dari pelemahan rupiah adalah masyarakat kalangan menengah ke atas yang memiliki gaya hidup konsumsi barang-barang impor.

“Jadi sebenernya yang terkena dampak pelemahan ya masyarakat kelas menengah atas yang kebanyakan impor, memakai barang-barang lux (mewah), jalan-jalan ke luar negeri. Kalau masyarakat menengah ke bawah mereka kan kebutuhan makan tetap tercukupi, harga-harga makanan kan terjaga,” tutur dia.

Di sisi lain, VP Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menjelaskan, transmisi dari pelemahan nilai tukar yang berlanjut akan mendorong kenaikan inflasi khususnya dipengaruhi oleh imported inflation.


Kenaikan inflasi selanjutnya akan mempengaruhi konsumsi rumah tangga.

Jika inflasi cenderung tinggi maka daya beli masyarakat cenderung menurun.

“Namun demikian, BI dan pemerintah sudah berkomitmen untuk tetap menjaga stabilitas rupiah dalam jangka pendek yang diharapkan dapat mengelola ekspektasi nilai tukar sehingga harapannya dapat meredam transmisi pelemahan nilai tukar rupiah pada inflasi dan konsumsi rumah tangga,” tutur dia.

Comments

Popular posts from this blog

Koalisi Prabowo-Sandiaga Bakal Kerahkan Emak-Emak Jadi Jubir

Prabowo Ziarah ke Makam Gus Dur, Usai dari Lombok

Warga Korban Gempa Semarakan 2019 PAS Prabowo ke Lombok